sumber gambar : gurupendidikan.co.id |
http://www.prayarafahshop.com/
Bumi tempat kita tinggal saat
ini terdiri dari lapisan-lapisan atmosfer, lho! Coba kamu perhatikan, setiap
hari langit yang kamu lihat setiap hari warnanya berubah-ubah, kan?
Ada yang berwarna biru, oranye
saat fajar dan senja, atau bahkan keunguan saat petang. Nah, perubahan warna
langit tersebut dipengaruhi oleh lapisan atmosfer yang membiaskan cahaya
matahari.
Pengertian,
Fungsi, dan Lapisan-Lapisan Atmosfer
Fenomena perubahan warna langit itulah yang menunjukkan
adanya atmosfer di bumi. Lantas, apa sih atmosfer itu? Biar lebih paham, mari
kita bahas satu persatu materi tentang atmosfer, mulai dari pengertian
atmosfer, fungsi atmosfer, hingga lapisan-lapisan atmosfer.
Pengertian Atmosfer
Atmosfer berasal dari kata “Atmos”
yang berarti uap atau udara dan “Sphaira” yang
berarti lapisan. Dari asal kata tersebut, atmosfer bisa diartikan sebagai
selubung gas atau lapisan udara yang menyelubungi bumi. Pembentukan lapisan
udara tersebut banyak dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi.
Secara umum, gas yang membentuk lapisan-lapisan atmosfer
didominasi oleh zat-zat hidrogen, helium, metana, dan amonia. Lapisan-lapisan
tersebut memanjang lebih dari 560 km di atas permukaan bumi. Setiap lapisannya
diperkirakan memiliki ketebalan sekitar 500 km, di mana 99% gas yang menyusun atmosfer
berada di bawah ketinggian 32 km.
Namun secara harfiah, Atfosmer berasal
dari kata Atmos yang artinya uap air (butiran-butiran air) dan Sphaira yang
artinya selimut. Jadi jika digabungkan atmosfer adalah lapisan gas/uap air yang
menyelimuti sebuah planet.
Awal Evolusi Atmosfer
Menurut ahli geologi, pada awalnya atmosfer bumi tersebut mengandum CO2(karbon dioksida) berkadar tinggi, maka temperatur pada permukaan bumi juga ikut tinggi. diwaktu itu oksigen(O2) belum terbentuk sehingga belum terdapat lapisan ozon di stratosfer, dikarenakan itu sinar ultra violet dari matahari yang sampai ke permukaan bumi dengan intensitas suatu radiasi yang sangat kuat. Kondisi tersebut tidak mungkin adanya kehidupan, kecuali mungkin ada kehidupan diperairan yang sangat dalam sehingga terhindar dari sinar ultra violet.
Sekitar di 3,5 miliyar tahun yang lalu mulainya suatu evolusi makhluk hidup yang berklorofil yang memungkinkan untuk melakukan proses fotositensis. Karena fotositensis tersebut memerlukan CO2 maka kadar CO2 di atmosfer tersebut menjadi berkurang serta sebaliknya kadar O2 meningkat. Dengan melalui proses tersebutlah terbentuklah lapisan ozon(O3).
Fungsi Lapisan Atmosfer
Fungsi dari atmosfer adalah untuk
melindungi keempat unsur gas oleh grafitasi bumi dan mempertahankan serta
melindungi dari seruangan luar. Komposisi dari keempat unsur tersebut ialah
nitrogen sebesar 78%, oksigen sebesar 21%, karbondioksida sebesar 0,03% dan
argon sebesar 0,9%
Intinya
fungsi atmosfer adalah untuk mengatur proses penerimaan panas yang berasal dari
matahari. Yaitu dengan cara menyerap sinar matahari kemudian memantulkan panas
yang dipancarkan oleh matahari. Sekitar 34% dari 100% panas matahari yang
dipantulkan akan dikembalikan ke angkasa oleh bantuan dari atmosfer, kumpulan
awan dan permukaan bumi. Kemudian sekitar 19% akan diserap oleh atmosfer dan
awan.
Dan
sisanya sekitar 47% mencapai permukaan bumi, artinya panas yang sampai ke kulit
kita adalah sudah mengalami penyerapan atau difilterisasi sama atmosfer dan
awan. Selain dari keempat unsur gas tersebut ada unsur lain yang
menyelimuti atmosfer bumi diantaranya uap air, krypton, neon, xinon, hidrogen
dan ozon
Atmosfer memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting
bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Adapun fungsi-fungsi atmosfer adalah
sebagai berikut:
- Melindungi
bumi dari berbagai macam benda luar angkasa yang jatuh akibat gaya
gravitasi bumi, seperti meteor atau komet.
- Mengatur
proses penerimaan panas dari matahari yang berlebihan dengan cara menyerap
serta memantulkan panas yang dipancarkan matahari.
- Menjaga
temperatur bumi dari suhu yang ekstrim.
- Melindungi
bumi dari paparan radiasi sinar ultraviolet dengan lapisan ozon. Fungsi
ini sangat penting, mengingat sinar ultraviolet sangat berbahaya bagi
kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi.
- Memiliki
kandungan berbagai macam gas yang diperlukan oleh manusia, seperti oksigen
dan hidrogen yang diperlukan tumbuhan dan juga hewan untuk keberlangsungan
hidupnya.
Komposisi Atmosfer
Atmosfer terdiri dari beberapa komposisi. Berikut penjelasannya:
Oksigen (O2) –
Kadar oksigen dalam atmosfer 20,95 %. Seperti yang sudah diketahui bahwa
oksigen berfungsi untuk mengubah bahan/zat makanan yang diolah/masuk ke dalam
tubuh menjadi energi. Oksigen berasal dari pepohonan. Oleh karena itu kehadiran
pepohonan sangat membantu memlihara lapisan ozon. sangat penting bagi
kehidupan, yaitu untuk mengubah zat makanan menjadi energi hidup.
Karbondioksida (CO2) – kadar karbondioksida di dalam bumi adalah 0,034%. Ini
adalah angka yang sedikit, namun karbondioksida dapat dihasilkan dari
pembakaran lahan, pernapasan manusia dan hewan dan energi yang dibutuhkan
tanaman.Salah satu dampak dari has karbondioksida adalah dapat menimbulkan efek
rumah kaca terhadap radaisi gelombnag elektromagnetik. Dengan begitu jangan
heran jika kenaikan atau semakin banyaknya karbondioksida akan menyebabkan
kenaikan suhu pada permukaan bumi.
Nitrogen (N2) – merupakan unsur yang paling banyak terdapat di dalam
atmosfer bumi. Ada sekitar 78,08%. Kehadiran nitrogen sangat dibutuhkan oleh
senyawa organik jadi meskipun begitu nirogen tidak langsung membentuk sennyawa
baru dengan unsur lain.
Neon (Ne), argon (Ar), xenon (Xe), dan
kripton (Kr) – merupakan unsur gas mulia. Kenapa? karena keempat unsur ini
tidak mudah bergabung dengan unsur lain sehingga akan sulit membentuk senyawa
yang lain.
Helium (He) – dan
hidrogen (H2) – sangat jarang di udara kecuali pada paras yang tinggi.
Gas ini adalah yang paling ringan dan sering dipakai untuk mengisi balon
meteorologi.
Ozon (O3) – adalah bentuk lain dari oksigen sehingga sangat efektif
menyerap radiasi ultra violet dimana radiasi ini mempunyai energi yang sangat
besar dan berbahaya bagi tubuh manusia. Ozon hanya dapat dijangkau pada
ketinggian antara 20 km – 30 km.
Uap air (H2O) – yang terdapat di atmosfer sebagai hasil penguapan
dari laut, danau, kolam, sungai, dan transpirasi tanaman. Uap air sangat
penting dalam proses cuaca atau iklim, karena dapar berubah fase.
Lapisan-Lapisan Atmosfer
Atmosfer tersusun dari berbagai lapisan yang saling
berurutan. Urutan lapisan-lapisan atmosfer dari yang paling dekat dengan bumi
hingga yang paling jauh, antara lain:
Lapisan Troposfer
Lapisan Atmosfer yang paling dekat dengan permukaan bumi
yaitu lapisan
Troposfer. Lapisan ini berada di ketinggian 0 hingga 18 km di atas permukaan
laut. Lapisan Troposfer memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Tempat
terjadinya fenomena iklim seperti, angin, hujan, petir, dan pelangi.
- Memiliki
ketebalan yang berbeda-beda disetiap wilayah, yaitu ketebalan di ekuator
sekitar 18 km dpl dan di kutub sekitar 8 km dpl.
- Lapisan
atmosfer yang paling tipis.
- Terjadi
penurunan suhu udara sekitar 0,5 hingga 0,6 derajat Celcius ketika
mengalami kenaikan setiap 100 m.
- Suhu
udara pada lapisan teratas Troposfer mencapai -60 derajat Celcius,
sementara di permukaan laut sekitar 27 derajat Celcius.
- Sekitar
80% massa Atmosfer berada di lapisan Troposfer.
- Terdapat
lapisan Tropopause yang letaknya di antara lapisan Troposfer dan
Stratosfer.
Lapisan Stratosfer
Lapisan Stratosfer adalah lapisan kedua dari atmosfer
bumi. Lapisan ini berada pada ketinggian 18 km hingga 60 km dpl. Lapisan
Stratosfer memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Terletak
di atas lapisan Tropopause dan di bawah lapisan Mesosfer.
- Terdapat
lapisan ozon di ketinggian 35 km dpl, yang bermanfaat untuk melindungi
bumi dari sinar ultraviolet yang berlebihan.
- Mempunyai
sifat udara yang kering karena tidak mengandung uap air dan berdebu.
- Terdapat
dua lapisan udara yang memiliki sifat berbeda, yaitu lapisan Isotermal
yang berada di ketinggian 11 km sampai 22 km dpl dan lapisan Inversi yang
berada di ketinggian 20 km sampai 60 km dpl.
- Terdapat
lapisan Stratopause di dalamnya.
Lapisan Mesosfer
Lapisan Mesosfer merupakan lapisan atmosfer yang berada
di ketinggian 60 km sampai 80 km dpl. Lapisan ini memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
- Lapisan
berada di tengah-tengah seluruh lapisan atmosfer.
- Lapisan
Mesosfer menjadi lapisan atmosfer yang melindungi bumi dan hujan meteor.
- Udara
pada lapisan ini sangat panas disebabkan adanya pergeseran objek atau
benda-benda yang datang, hingga akhirnya benda-benda tersebut terbakar
karena panas lapisan ini.
- Semakin
ke atas suhu udara lapisan ini semakin rendah. Setiap kenaikan 1.000 m,
suhu akan turun 2,5 derajat Celcius sampai 3 derajat Celcius. Pada
ketinggian 80 km dpl suhu udara lapisan ini bisa mencapai -90 derajat
Celcius.
- Terdapat
lapisan Mesopause, yaitu lapisan antara lapisan Mesosfer dan Termosfer.
Lapisan Termosfer
Lapisan Termosfer berada di ketinggian 80 km sampai 100
km dpl. Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai berikut:
- Lapisan
tertinggi nomor dua di atmosfer.
- Memiliki
temperatur antara -40 derajat Celcius hingga -5 derajat Celcius.
- Suhu
udara di lapisan ini sangat panas hingga mencapai lebih dari 1000 derajat
Celcius. Itulah sebabnya lapisan ini disebut dengan lapisan panas atau hot layer.
- Sebagian
molekul dan atom udara yang ada di lapisan ini mengalami proses ionisasi.
- Terdapat
kemunculan aurora, yaitu pita cahaya warna warni yang ada di langit Kutub
Utara dan Kutub Selatan.
Lapisan Ionosfer
Lapisan ini berfungsi sebagai penyebar gelombang radio
dan gelombang komunikasi lainnya. Lapisan
ionosfer berada pada ketinggian 80 km sampai 1500 km dpl, serta memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
- Lapisan
ini memiliki temperatur 0 hingga lebih dari 70 derajat Celcius.
- Semua
atom udara di lapisan ini mengalami ionisasi.
- Terdapat
tiga lapisan, yaitu lapisan E atau Kennely-Heavy Side dengan ketinggian
100 km sampai 200 km, lapisan F atau lapisan Appleton dengan ketinggian
200 km sampai 400 km, dan lapisan Atom dengan ketinggian 400 km sampai 800
km.
Lapisan Eksosfer
Lapisan Eksosfer merupakan
lapisan atmosfer terakhir yang jaraknya paling jauh dari bumi. Lapisan ini
berada di ketinggian 800 km sampai 1.500 km dpl. Lapisan Eksosfer memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
- Tempat
terjadinya gerakan atom atom secara tidak beraturan.
- Merupakan
lapisan yang sangat panas.
- Sering
disebut sebagai ruang antarplanet dan Geostasioner karena merupakan batas
terluar atmosfer yang membentang dan menyatu dengan angkasa luar.
- Memiliki
kandungan gas-gas atmosfer yang sangat rendah.
- Memiliki
gaya gravitasi yang sangat kecil karena berada di bagian paling luar dari
bumi.
Sumber :
https://pahamify.com/blog/mengenal-lapisan-lapisan-atmosfer/
https://www.quipper.com/id/blog/un/geografi-un-sma/belajar-lapisan-atmosfer-bumi-salah-satu-materi-geografi-yang-harus-kamu-kuasai/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-atmosfer/